Bupati Djoko Nugroho (dua dari kiri) berdialog dengan warga Dukuh Gumeng Desa Tanggel Kecamatan Randublatung. (foto: dok-ib) |
Kedatangannya di desa tengah hutan tersebut disambut Camat Randublatung Hendi Purnomo S.STP, Forkopimcam Randublatung, Anggota Komisi B DPRD Blora Sutamsu, Kades Tanggel Sutikno dan Kamituo Gumeng Mujiyat. Semuanya menggunakan motor trail karena akses jalan kondisinya rusak sejauh 4 km menuju Dukuh Gumeng dari pusat Desa Tanggel.
Setibanya di Gumeng, Bupati dan rombongan langsung meninjau perkebunan jeruk seluas 3000 meter persegi milik Mujiyat. Dimana total keseluruhan kebun jeruk di Gumeng seluas 25 hektar. Disini dilaksanakan diskusi santai dengan duduk lesehan, membahas pengembangan perkebunan jeruk, pupuk dan upaya peningkatan infrastruktur pengairan kebun jeruk.
Bupati juga meninjau aliran sungai Sendang Putri di tengah hutan yang direncanakan akan dijadikan lokasi pembangunan dam untuk pengairan perkebunan jeruk. Dilanjutkan berdialog dengan warga Dukuh Gumeng di rumah Kamituo. Warga sangat antusias menyambut kedatangan Bupati yang baru kali ini datang ke Gumeng.
Peninjauan jalan hutan penghubung Dukuh Gumeng menuju pusat Desa Tanggel oleh Bupati menggunakan motor trail. (foto: dok-ib) |
“Alhamdulillah perkebunan jeruk di Gumeng ini sudah berkembang bagus. Sebagian besar penduduknya berkebun jeruk dengan baik. Hanya saja kendalanya saat kemarau kekurangan air dan kesulitan pupuk. Sedangkan saat panen, akses jalan yang buruk membuat harga jatuh sehingga keuntungan menipis. Kami ingin jeruk kami ini bisa semakin menyejahterakan,” ucap Mujiyat.
Hal senada juga disampaikan Parji, salah satu warga yang ikut menghadiri dialog bersama Bupati. Ia meminta agar Pemkab bisa segera memperbaiki jalan menuju desanya yang saat ini kondisinya rusak parah dan belum tersentuh pembangunan.
“Kapan Pak, jalan kita diperbaiki? Kami minta kalau bisa bulan depan mulai dibangun,” tanya Parji.
Adapun Kades Tanggel, Sutikno mengakui bahwa baru kali ini dirinya sampai ke Gumeng bersama Bupati karena akses jalan yang buruk, terlebih saat musim hujan.
“Secara ekonomi, desa kami tidak berkekurangan. Kami tidak miskin, karena semua warga sukses dalam bertani jeruk. Kami hanya miskin jalan bagus. Akses menuju Gumeng ini rusak, sehingga kami mohon Pak Bupati bisa memprioritaskan,” pintanya.
Mendengarkan seluruh keluhan itu, Bupati pun langsung memberikan jawaban.
“Siji-siji nggih. Pertama masalah perkebunan jeruk saya sangat bangga karena jeruk dari Desa ini sudah mengharumkan nama Blora di tingkat nasional. Meraih juara 3 lomba jeruk nasional di Malang tahun lalu. Ini luar biasa, saya ingin kedepan jeruk di Gumeng Tanggel ini semakin top. Tadi sudah saya lihat ada Sendang Putri, nanti biar disurvey lagi oleh timnya Pak Samgautama DPUPR untuk membangun dam untuk irigasi,” jelas Bupati.
Berdialog tentang potensi pengembangan kebun jeruk. (foto: dok-ib) |
“Ini kami usulkan sebesar Rp 2 miliar untuk membangun jalan dari Gumeng menuju Tanggel. Akan direalisasikan di tahun anggaran 2018. Kita tidak bisa ketika ingin membangun, langsung dikerjakan. Mekanisme pembangunan atau penggunaan anggaran yang ada di Pemkab, perencanaan harus dilakukan satu tahun sebelumnya. Sehingga saat ini diusulkan, realisasinya nanti dalam APBD 2018 yang sedang disusun. Sabar dulu nggih,” lanjut Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab.Blora Ir. Reni Miharti M.Agr, Bus menambahkan bahwa tahun ini Desa Tanggel akan menerima bantuan perkebunan jeruk seluas 30 hektar dari Kementerian Pertanian berupa bibit, pupuk dan segala keperluan perawatannya.
“Total, ada 50 hektar dengan rincian untuk Desa Tanggel 30 hektar dan untuk Desa Kadengan 20 hektar. Bantuan ini Insya Allah akan cair paling cepat pertengahan bulan dari, bersumber dari APBN-P 2017. Hal ini karena Blora, khususnya Tanggel dan sekitarnya dinilai sukses mengembangkan perkebunan jeruk,” terang Reni Miharti.
Menyikapi kelangkaan pupuk, ia memastikan bahwa sudah diajukan penambahan kuota pupuk bersubsidi untuk para kelompok tani. “Sudah kita ajukan ke provinsi, semoga segera disetujui dan sampai Desember nanti tidak akan kekurangan pupuk lagi,” lanjutnya.
Usai berdialog dengan warga, Bupati dan rombongan langsung melanjutkan perjalanan menggunakan motor trail dari Gumeng menuju Tanggel.
“Alhamdulillah semua aspirasi sudah disampaikan. Saya tak pamitan dulu sambil ngecek kerusakan jalan dari Gumeng ke Tanggel,” kata Pak Kokok, sapaan akrab Bupati Djoko Nugroho.
Selain mengecek kondisi kerusakan jalan dari Gumeng menuju Tanggel. Bupati yang juga mantan Dandim Rembang ini, melakukan peninjauan proyek pembetonan jalan yang ada di depan Balaidesa Tanggel. Ia menginginkan agar Desa Tanggel terus berkembang dan membangun.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Ir. Samgautama Karnajaya MT memastikan bahwa penanganan jalan rusak dari Gumeng menuju Tanggel sesuai arahan Bupati akan dimasukkan dalam APBD 2018 sehingga perbaikannya nanti di tahun 2018.
“Dengan dana Rp 2 miliar saya rasa cukup untuk membangun jalan dari Gumeng ke Tanggel yang panjangnya sekitar 3 kilometer lebih sedikit. Bentuk perbaikannya dengan pemadatan jalan makadam terlebih dahulu, pasalnya tanahnya masih berupa tanah hutan yang labil. Sehingga tidak cocok diaspal. Yang penting padat dulu dan tidak becek,” paparnya. (humas | res-ib)
from infoblora.com http://ift.tt/2mbRHFQ
0 Response to "Datangi Tanggel, Bupati Disambati Jalan Rusak Hingga Pengembangan Kebun Jeruk"
Post a Comment